Surat Terbuka: Untuk Kamu yang Menyimpan Perasaan Haram Padaku

shares

Untuk kau yang berada disana. Jika saat ini kau merasa ada yang berbeda dengan hatimu, disini aku hanya dapat berdo’a semoga rasa itu rasa yang dapat mengantarkan mu pada keta’atan, semoga rasa itu tidak menjadikanmu seorang pria yang melanggar larangan dan aturan Allah.

Surat Terbuka: Untuk Kamu yang Menyimpan Perasaan Haram Padaku


Semoga rasa itu tidak semakin besar dan segera hilang, agar tidak terjadi suatu ke mudharatan yang berujung timbulnya dosa yang lebih besar. Jika kau mengharapkan sesuatu yang menurutmu akan membuat kita mengenal lebih jauh.

Aku bukan bermaksud ingin memutuskan harapanmu dan menyakiti hatimu. Maafkan aku, aku hanya sedang berusaha ta’at, aku hanya tidak ingin melanggar, aku hanya ingin berusaha menjadi pribadi yang Allah dan Rasul-Nya kehendaki, aku hanya manusia biasa yang selalu mengharapkan ridho-Nya, aku pun tidak ingin orang lain menanggung dosa yang berawal dari diriku.

Aku hanya berharap, simpanlah rasa itu dalam hatimu, janganlah kau tampakkan rasa yang haram itu, ucapkanlah rasa itu dalam setiap do’a mu (jika kau merasa rasa itu semakin ada).

Baca: Wanita Ada Untuk Dicintai, Disayangi, Dihargai, Dinikahi Lalu Dinafkahi. Bukan Disakiti Lalu Ditinggal Pergi

Jika memang kita ditakdirkan bersama, suatu saat pasti akan dimudahkan untuk bersatu dengan jalan dan cara yang Allah ridhoi. Kalaupun kita tidak ditakdikan bersatu di dunia semoga dapat bertemu di akhirat di tempat indah yang telah Allah siapkan untuk hambanya yang ta’at juga bertaqwa dengan pasangan dan keluarga masing-masing.

Maaf bukannya diri ini so’ alim so’ taat so’ sholehah dan so’ so’ so’ lainnya. Tolong bantulah diriku dan jagalah dirimu agar terhindar dari dosa yang telah Allah janjikan siksanya.

Alangkah lebih baik jika kita belajar lebih banyak lagi dan memperbaiki diri masing-masing. Mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang dapat membimbing dan mendidik di kemudian hari. Aku yakin, segala sesuatu yang telah Allah rencanakan pasti indah pada waktu yang tepat. Semoga kau mengerti mengapa ku menulis tulisan ini.

Baca: 27 Peraturan Dalam Sepak Bola, Versi Anak-Anak Tahun 90 An

Ihdinash shiraathal mustaqiim, akhiirul kalaami wassalaamu’ alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.


Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar